LAPUK DIMAKAN USIA, MUSHALLA AL-HIDAYAH MOJOSARI TERANCAM AMBRUK. AYO BANTU..!!

.

Mushalla bersejarah ini didirikan pada zaman penjajahan Belanda oleh Kyai Asmuri untuk dakwah, shalat, taklim dan mengaji para pemuda kampung Mojosari Sragen. Kini kondisinya lapuk, reyot, dan keropos hampir ambruk.
Dibutuhkan dana 55 juta rupiah untuk merenovasi total dengan bangunan tembok permanen agar bisa dimanfaatkan warga untuk beribadah, pengajian dan syiar Islam.
Mari sisihkan harta untuk amal jariyah: investasi properti akhirat, pahalalanya terus mengalir tak terbatas umur..
.

SRAGEN, Infaq Dakwah Center (IDC) – Mushalla Al-Hidayah adalah saksi dakwah di dusun Mojosari Pagak, Sumber Lawang Sragen Jawa Tengah. Usianya sudah sangat tua, dikelola turun-temurun oleh tiga generasi sejak 80 tahun silam. Menurut Mbah Ngadimin (64), takmir mushalla terakhir, mushalla ini lebih tua dari usianya, didirikan oleh Kyai Asmuri, kakek istrinya.

Kyai Asmuri mendirikan mushalla ini pada masa penjajahan Belanda, sekitar tahun 1940 untuk kegiatan shalat, taklim dan mengaji, karena di kampung Mojosari saat itu belum ada Masjid.

Tak heran bila kitab-kitab kuning dan buku-buku Arab gundul (pegon) peninggalan Kyai Asmuri itu masih tersimpan di lemari mushalla. Sayang, kondisi sudah tidak utuh, sobek dan dimakan kutu buku.

Mulanya mushalla didirikan berbentuk panggung kayu sekitar 80 tahun yang lalu. Tahun 1999 mushalla direnovasi lantainya dengan tegel/ubin, yang kini sudah rusak dan retak-retak.

Dimakan usia, kondisi mushalla kayu ini sungguh memprihatinkan. Mihrab, pintu, jendela, lemari dan dindingnya rapuh karena sebagian dimakan rayap. Berbagai sisi dindingnya penuh dengan lubang bekas dimakan rayap, gentengnya bocor-bocor.

Tiang penyangga utama mushalla pun jadi santapan rayap, sebagian rapuh terkena hujan, sebagian lagi patah dan paku-pakunya terlepas. Akibatnya, dinding kayu akan goyang/geser bila tersenggol atau disapu angin kencang. Walhasil, mushalla kayu berukuran 5 x 5 meter ini reyot dan dikhawatirkan ambruk.

Memasuki musim hujan, Ngadimin waswas kondisi mushalla ini. Tak bisa dibayangkan jika turun hujan lebat disertai angin, membahayakan jamaah yang sedang shalat bila mushalla ini roboh.

...Jenengan pirsani kondisine miris badhe ambruk, ujar Pak Warno. (Kondisi mushalla ini miris sekali akan ambruk)...

WARGA BERHARAP RENOVASI TOTAL, BUTUH BIAYA 55 JUTA RUPIAH

Hingga saat ini Mushalla masih digunakan untuk beribadah shalat berjamaah keluarga Ngadimin, tetangga dan warga sekitar. Ia ingin merenovasi mushalla dengan bangunan tembok permanen, tapi terkendala dana.

Mbah Ngadimin sangat mengharapkan kepada para donatur IDC berkenan membangun kembali Mushalla bersejarah di dusun Mojosari itu.

“Kepada para donatur IDC, saya mohon bantuan untuk membangun kembali Mushalla sini. Supaya anak cucu saya dan warga terdekat ini terus bisa berjamaah secara umum. Siapa saja boleh shalat di sini,” ungkapnya.

Salah satu warga Mojosari yang merasakan manfaat untuk ibadah dan mengaji di Mushalla Al-Hidayah adalah Pak Warno (58), salah seorang santri Kyai Asmuri. Di masa kanak-kanak ia rutin datang ke mushalla untuk shalat dan belajar mengaji kepada Kyai Asmuri.

Dari pengalamannya menimba ilmu kepada Kyai Asmuri itulah, ia mengenal Islam dan taat menunaikan shalat berjamaah. Melihat kondisi mushalla yang terancam ambruk saat ini, Warno sangat prihatin. Karenanya, ia sangat mendukung program Bedah Mushalla dari Yayasan IDC. Ia berharap agar mushalla segera direnovasi total agar nyaman digunakan shalat berjamaah dan kembali menghidupkan pengajian.

“Kleresan mas menawi mushalla niki badhe dibangun malih. Awit kulo alit asring tindak shalat mriki. Jenengan pirsani kondisine miris badhe ambruk. Sekeco menawi mas-mase IDC badhe mbangun, supados saget shalat malih mboten khawatir,” ujar Warno pada Relawan IDC.

(Kebetulan bila mushalla ini akan dibangun lagi. Saya ini sejak kanak-kanak sudah aktif di mushalla ini. Kondisi mushalla ini miris sekali akan ambruk. Sangat bagus bila Relawan IDC akan membangun mushalla ini supaya bisa shalat dengan nyaman tidak khawatir ambruk).

Dibutuhkan dana sekitar 55 juta rupiah untuk merenovasi total dengan bangunan tembok permanen dan memperluasnya agar bisa dimanfaatkan warga untuk beribadah, pengajian dan meneruskan syiar Islam.

Mari sisihkan harta untuk investasi properti akhirat. Raih pahala amal jariyah, pahala terus mengalir tak terbatas umur. Ayo Bantu Sedekah Jariyah.!!!

INVESTASI ABADI: PAHALANYA TERUS MENGALIR TAK TERBATAS UMUR

Masjid adalah tempat yang paling mulia di muka bumi, tempat terpancarnya syiar Islam, tempat untuk mengagungkan nama Allah dalam sujud dan rukuk. Dari masjid dibangun kebersamaan kaum muslimin melalui shalat jamaah, madrasah dan majlis ilmu bagi kaum muslimin.

Berbahagialah kaum Muslimin yang menginfakkan hartanya sebagai investasi akhirat untuk sedekah jariyah. Hartanya menjadi shadaqah jariyah yang pahalanya terus mengalir tidak pernah putus meski orang yang berinfak telah wafat. Apalagi bila mushalla tersebut dari waktu ke waktu dihidupkan berbagai aktivitas ibadah, dakwah dan thalabul ilmi. Tak bisa dihitung berapa limpahan pahala yang mengalir setiap saat.

Rasulullah SAW menyampaikan kabar gembira tentang keutamaan shadaqah jariyah sebagai infaq yang pahalanya terus mengalir meskipun orang yang bersedekah telah meninggal dunia:

إذَا مَاتَ الإنسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إلاَّ مِنْ ثَلاَثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ اَو عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ, اَووَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُولَهُ

“Jika manusia meninggal dunia maka putuslah amalnya kecuali tiga hal; shadaqah jariyah, ilmu yang diambil manfaat dan anak shalih yang mendoakannya” (HR Muslim).

...Barangsiapa membangun masjid karena Allah walau sebesar sarang burung atau lebih kecil, maka Allah akan membangunkan baginya rumah di surga..

CARA CERDAS MEMBELI PROPERTY/ISTANA DI SURGA

Lebih spesifik lagi, Rasulullah SAW menggaransi bagi orang yang membangun masjid, maka Allah Ta’ala akan membangun baginya rumah di surga:

مَنْ بَنَى لِلَّهِ مَسْجِدًا بَنَى اللَّهُ لَهُ مِثْلَهُ فِي الْجَنَّةِ

“Barangsiapa membangun sebuah masjid karena mengharapkan keridhaan Allah SWT, maka Allah akan membangun untuknya sebuah istana yang semisalnya di surga” (HR Bukhari dan Muslim).

Bila membangun rumah di dunia dibutuhkan dana ratusan juta bahkan miliaran dengan memakan waktu berbulan-bulan. Padahal itu hanyalah rumah sementara, yang tak lama akan ditinggalkan.

Sementara untuk mendapatkan property/rumah di surga yang kenikmatan dan dan kemewahannya tak bisa dibayangkan, cukup ditempuh dengan modal membangun masjid walaupun hanya sebesar sarang burung, atau dengan ikut andil dalam pembangunan masjid di dunia. Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ بَنَى مَسْجِدًا لِلَّهِ كَمَفْحَصِ قَطَاةٍ أوْ أَصْغَرَ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ

“Barangsiapa membangun masjid karena Allah sebesar sarang burung atau lebih kecil, maka Allah akan membangunkan baginya rumah di surga” (HR Ibnu Majah dari Jabir bin Abdullah, dishahihkan oleh Al-Albany).

Infaq untuk renovasi Mushalla Al-Hidayah Mojosari Sragen, bisa disalurkan melalui program “Infaq Jariyah” ke Rekening IDC:

  1. Bank Muamalat, No.Rek: 34.7000.3005 a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
  2. Bank BNI Syariah, No.Rek: 293.985.605 a.n: Infaq Dakwah Center.
  3. Bank Mandiri Syari’ah (BSM), No.Rek: 7050.888.422 a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
  4. Bank Bukopin Syariah, No.Rek: 880.218.4108 a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
  5. Bank BTN Syariah, No.Rek: 712.307.1539 a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
  6. Bank Mega Syariah, No.Rek: 1000.154.176 a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
  7. Bank Mandiri, No.Rek: 156.000.728.7289 a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
  8. Bank BRI, No.Rek: 0139.0100.1736.302 a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
  9. Bank CIMB Niaga, No.Rek: 80011.6699.300 a.n Yayasan Infak Dakwah Center.
  10. Bank BCA, No.Rek: 631.0230.497 a.n Budi Haryanto (Bendahara IDC).

CATATAN:

  • Demi kedisiplinan amanah dan untuk memudahkan penyaluran agar tidak bercampur dengan program lainnya, tambahkan nominal Rp 4.000 (empat ribu rupiah). Misalnya: Rp 1.004.000,- Rp 504.000,- Rp 204.000,- Rp 104.000,- 54.000,- dan seterusnya.
  • Laporan penyaluran dana akan disampaikan secara online di: www.infaqdakwahcenter.com.
  • Bila biaya sudah tercukupi/selesai, maka donasi dialihkan untuk program IDC lainnya.
  • DETAIL: http://www.infaqdakwahcenter.com/read/waqaf/802/mushalla-alhidayah/
  • VIDEO: https://youtu.be/IIetDtLfyfc.
  • INFO: 08122.700020