Keluarganya Jadi Korban Pemurtadan, Ustadz Difabel ini Gigih Berdakwah di Pelosok Garut, Ayo Bantu.!!

.

Terlahir dengan fisik tak sempurna, Ustadz Agus Rohmat (49) menghadapi ujian berat: istri dan kedua orang tuanya murtad jadi korban kristenisasi. Ia pun bertekad untuk mendidik anak-anak di kampungnya agar tak goyah oleh bujuk rayu misi pemurtadan. Tak ingin bergantung pada belas kasihan orang, ia ingin hidup mandiri berjualan pulsa, namun terkendala modal usaha. Ayo Bantu.!!!

.

GARUT, Infaq Dakwah Center (IDC) – Meski kondisi fisiknya difabel, Rohmat gigih mendidik agama anak-anak di kampung Lembah Ciranca, Garut Selatan. Ia bertekad mengajarkan ilmu yang dimilikinya agar anak-anak di kampungnya kuat aqidah, tak goyah oleh bujuk rayu misi pemurtadan.

Setiap hari ia berjalan tertatih-tatih menggunakan tongkat dituntun sang anak menuju masjid untuk mengajar pengajian anak-anak. Kondisi kakinya sangat lemah akibat kecelakaan terpeleset. Ibadah shalat pun hanya bisa ditunaikan dengan duduk karena tak kuat berdiri agak lama.

Di kampung terpencil itu, Rohmat tinggal berdua bersama Ujang Syafi’i (24), anak semata wayangnya. Sang istri sudah sejak lama meninggalkan mereka setelah murtad jadi korban kristenisasi 22 tahun silam.

Pemurtadan yang menghancurkan rumah tangganya, menjadi pengalaman pahit dan cambuk seumur hidupnya, untuk totalitas berdakwah. Ia merasakan betul beratnya merawat anak dengan kondisi yang sama-sama difabel.

Dengan keterbatasan fisik dan kesibukan mengajar, Ustadz Rohmat juga harus berperan sebagai ibu untuk merawat, membesarkan dan mendidik sang anak dari usia 18 bulan hingga dewasa.

Menurut Ustadz U’uk Rahmat, pengurus MUI Kecamatan Talegong Garut, badai kristenisasi pada tahun 1996 di Lembah Ciranca menelan banyak korban. Salah satu korbannya adalah istri dan mertua Rohmat. Demi akidah, Rohmat bertahan dalam Islam dan memilih cerai dengan sang istri dengan konsekuensi membawa jabang bayinya dan mengasuh sampai dewasa.

SOSOK GURU DISABILITAS YANG HEBAT

Di mata keluarga, warga, santri dan para tokoh setempat, Ustadz Rohmat dikenal sebagai pejuang dakwah yang tulus, lurus dan istiqamah.

“Kang Rohmat sampai sekarang berkiprah sebagai guru pengajian anak-anak di mushalla Annur Ciranca. Walapun kondisi fisiknya lemah beliau tetap menjalankan tugas mengajar dibantu oleh anaknya,” ujar Ustadz U’uk Rahmat, pengurus MUI Kecamatan Talegong Garut.

Senada itu, di mata sang anak, Rohmat adalah sosok yang paling hebat dan luar biasa. “Bapak ini orang yang paling hebat. Ia menyayangi dan mendidik saya. Sejak bayi usia 18 bulan saya ditinggalkan ibu, saya dirawat bapak sampai dewasa. Pokoknya bapak saya luar biasa,” ujar Ujang Syafi’i kepada Relawan IDC, Sabtu (1/1/2022).

“Saya bangga sama bapak. Meski sakit-sakitan ia tetap semangat mengajar pengajian anak-anak. Sehari-hari saya membantu bapak mengajar ngaji anak-anak. Saya selalu dampingi bapak kalau mengajar, karena khawatir ia jatuh di jalan,” imbuhnya.

Para santri yang merasakan didikan Ustadz Rohmat pun sangat senang dengan pengajaran agamanya.

“Alhamdulillah Abdi di die diwurukan ku Pak Rohmat tos lami diajarkeun susuratan, jampe shalat, wudhu dan azan. Mudah-mudah ilmu nu tos diajarken manfaat dunia akhirat,” tutur Adit, salah seorang santri putra.

 (Alhamdulillah, saya di sini sudah lama diajar mengaji sama Pak Rohmat,  diajarkan surat-surat Al-Qur’an, bacaan shalat , wudhu dan azan. Mudah-mudahan ilmu yang sudah diajarkan bermanfaat dunia akhirat.)

“Abdi tos lami diwurukan ku pak agus Alhamdulillah abdi tos tiasa ngaos, semoga bermanfaat dunia akhirat,” ujar Arini, salah seorang santriwati. (saya sudah lama diajari mengaji sama Pak Rohmat. Alhamdulillah sekarang saya sudah bisa mengaji, semoga manfaat dunia akhirat).

TULUS BERDAKWAH TANPA UPAH

Selama berdakwah dan mengajar taklim, Ustadz Rohmat tak mengharapkan imbalan apapun. Jadwal kajian rutinnya sangat padat dari asar sampai isya.

Untuk memenuhi kebutuhan biaya hidup, ia tak memiliki mata pencaharian. Keterbatasan fisik membuatnya tak bisa bekerja maupun bersawah. Beruntung, ia memiliki tetangga yang baik yang sering memberikan bantuan kepadanya.

Rohmat tidak ingin hidup bergantung dari iba dan belas kasihan orang. Ia ingin bangkit hidup mandiri dengan berjualan pulsa. Namun ia terkendala modal usaha.

“Ari kahoyong mah abdi teh hoyong icalan pulsa KWH, pulsa hp  sareung voucher, mudah-mudahan manawi aya anu ngabatos abdi sareng putra abdi kanggo modal usaha,” harapnya. (Saya sangat ingin memiliki usaha yang sesuai dengan fisik saya ini. Ingin jualan pulsa KWH, pulsa HP dan voucher. Mudah-mudahan ada yang tersentuh untuk membantu saya dan anak saya untuk modal usaha).

Peluang usaha jual pulsa ini dinilai sangat potensial karena pulsa menjadi kebutuhan warga. Selama ini warga harus keluar menempuh jarak sejauh 4 km bila membeli pulsa.

Ia membutuhkan modal usaha 5 juta rupiah untuk membeli etalase, telepon genggam (HP), saldo pulsa dan kartu perdana.

Bunga-bunga kasih kepedulian kaum Muslimin sangat dibutuhkan untuk membantu dakwah dan kemandirian Ustadz Rohmat.

Mari bantu modal usaha guru disabilitas agar ekonominya bangkit dan makin istiqomah dalam berdakwah.

INFAQ PRODUKTIF PEDULI GURU DISABILITAS

Infaq Produktif adalah program pemberdayaan umat yang bertujuan untuk “merubah mustahiq menjadi munfiq,” yaitu maksimalisasi infaq untuk meningkatkan kesejahteraan umat Islam dalam bentuk dana bergulir untuk permodalan usaha bagi kalangan dhuafa yang belum memiliki pekerjaan, atau pengembangan usaha bagi kalangan yang usahanya minim.

Melalui program ini, infaq para donatur akan sangat produktif dan multiguna untuk memberdayakan umat agar berkemandirian dalam bidang ekonomi, pendidikan, sosial dan dakwah.

Dengan membantu meringankan kesulitan saudara sesama mukmin, insya Allah akan mendatangkan keberkahan, pertolongan dan kemudahan di dunia dan akhirat:

مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُنْيَا نَفَّسَ الله عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَومَ القِيَامَةِ و مَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ الله عَلَيهِ في الدُنيَا و الأَخِرَةٍ و مَن سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ الله في الدُنيَا و الأَخِرَةٍ و الله في عَونِ العَبْدِ ما كان العَبْدُ في عَونِ أَخِيهِ

“Barangsiapa menghilangkan kesulitan seorang mukmin di dunia, maka Allah akan melepaskan kesulitannya pada hari kiamat. Barangsiapa memudahkan orang yang tengah dilanda kesulitan, maka Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Dan Allah senantiasa membantu seorang hamba selama hamba tersebut senantiasa membantu saudaranya...” (HR Muslim).

Donasi bisa disampaikan melalui program INFAQ PRODUKTIF:

  1. Bank Syariah Indonesia (BSI), No.Rek: 7050.888.422.
  2. Bank Muamalat, No.Rek: 34.7000.3005.
  3. Bank DKI Syariah, No.Rek: 7052.4715.862.
  4. Bank BJB Syariah, No.Rek: 006010.2072.450.
  5. Bank BTN Syari’ah, No.Rek: 712.307.1539.
  6. Bank BCA, No.Rek: 1641.999.666.
  7. Bank Mandiri, No.Rek: 156.000.728.7289.
  8. Bank BNI, No.Rek: 5353.5757.10.
  9. Bank BRI, No.Rek: 0139.0100.1736.302.
  10. Bank CIMB Niaga, No.Rek: 80011.6699.300.

CATATAN: